GAMBAR ALAT PERAGA MATH'
syaifulMATH'
Asyiknya Belajar Matematika
Minggu, 21 Oktober 2012
Selasa, 14 Februari 2012
Mahasiswa sebagai Agent of Change
Indonesia adalah negara besar yang kaya akan keanekaragaman budaya, suku hingga sumber daya alam yang melimpah ruah. Indonesia memiliki potensi alam dan kekayaan yang luar biasa jika dibandingkan dengan negara – negara lain. Kita sebagai rakyat Indonesia tahu, bahkan negara lainpun mengakui akan kekayaan negara Indonesia tersebut. Mulai dari sabang sampai merauke, tidak akan habis – habisnya jika kita menyebutkannya satu persatu.
Kekayaan Indonesia yang begitu melimpah tersebut, seharusnya mampu memberikan kesejahteraan dan kelayakan hidup bagi seluruh warga Indonesia. Tetapi ironisnya, pada kenyataannya hal itu sangat kontras sekali dengan keadaan rakyat Indonesia sekarang ini. Kemiskinan, kelaparan dan ketidalayakan seakan telah menjadi santapan kehidupan rakyat Indonesia. Kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin semakin jelas, yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.
Ketidaksejahteraan tersebut seharusnya menjadi tanggung jawab pemimpin dan para wakil rakyat negara ini. Mereka semestinya mampu mengelola dan mengolah sumber daya alam (SDA) yang ada untuk kesejahteraan rakyat. Memberikan yang terbaik serta berkorban untuk kepentingan rakyat adalah menjadi tugas mereka. Tetapi hal itupun juga melenceng dari apa yang diharap – harapkan oleh rakyat. Kekayaan yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat, malah digunakan untuk memperkaya diri mereka sendiri tanpa mempedulikan rakyat. Disisi lain, eksploitasi sumber daya alam secara besar – besaran oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, juga terjadi dimana - mana. Dijual kepada negara asing hingga menguras habis SDA yang ada menjadi bukti ketidakbecusan para pemimpin negara.
Senin, 30 Januari 2012
PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kini kemajuan dan perkembangan dari berbagai bidang semakin terlihat. Perkembangan merambah diberbagai bidang, misalnya bidang ekonomi, industry, komunikasi transportasi dan teknologi. Hampir sebagian masyarakat baik tradisional maupun modern merasakan dampak dari perkembangan tersebut. Mau tidak mau, masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak dapat lepas dari bidang tersebut, untuk kelangsungan hidupnya.
Era globalisasi lebih identik dengan perkembangan teknologi. Media komuniksai dan informasi yang semakin canggih menjadi bukti akan perkembangan teknologi. Dengan kemudahan dan kelebihan yang diberikan oleh kecanggihan teknologi, masyarakat tidak perlu bersusah payah. Sehingga masyarakat lebih mudah dalam menjalankan aktivitasnya setiap hari. Kecanggihan tersebut tidak memandang dari segi usia dan kalangan, baik petani, pedagang, pegawai kantoran, hingga pelajar.
Dalam dunia pendidikan, teknologi tidak dapat terlepas dalam proses pembelajaran. Seorang guru akan lebih mudah menyampaikan ilmu kepada peserta didik melalui teknologi komunikasi. Bahkan kini pemerintah telah mencanangkan pembelajaran yang berbasis pada teknologi komuniksai dan informasi. Hal ini dikarenakan agar semua guru dan peserta didik mampu menguasai teknologi.
Pengertian pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi (ICT) pada dasarnya adalah pembelajaran yang menggunakan media atau teknologi untuk mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi, seorang guru dan peserta didik dituntut untuk melek teknologi. Karena untuk mendukung setiap proses pembelajaran selalu memanfaatkan media komunikasi.
Peserta didik diharapkan juga mampu mengeksplorasi pengetahuan yang telah diberikan guru misalnya melalui internet. Sehingga, dasar yang telah diberikan didalam kelas akan semakin dipahami. Tidak saja materi pelajaran, peserta didik juga dapat mencari informasi yang bermanfaat untuk mendukung belajarnya. Dengan hal ini, maka peserta didik diharapakan mampu meningkatkan prestasi belajar disekolah.
click here to download
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kini kemajuan dan perkembangan dari berbagai bidang semakin terlihat. Perkembangan merambah diberbagai bidang, misalnya bidang ekonomi, industry, komunikasi transportasi dan teknologi. Hampir sebagian masyarakat baik tradisional maupun modern merasakan dampak dari perkembangan tersebut. Mau tidak mau, masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak dapat lepas dari bidang tersebut, untuk kelangsungan hidupnya.
Era globalisasi lebih identik dengan perkembangan teknologi. Media komuniksai dan informasi yang semakin canggih menjadi bukti akan perkembangan teknologi. Dengan kemudahan dan kelebihan yang diberikan oleh kecanggihan teknologi, masyarakat tidak perlu bersusah payah. Sehingga masyarakat lebih mudah dalam menjalankan aktivitasnya setiap hari. Kecanggihan tersebut tidak memandang dari segi usia dan kalangan, baik petani, pedagang, pegawai kantoran, hingga pelajar.
Dalam dunia pendidikan, teknologi tidak dapat terlepas dalam proses pembelajaran. Seorang guru akan lebih mudah menyampaikan ilmu kepada peserta didik melalui teknologi komunikasi. Bahkan kini pemerintah telah mencanangkan pembelajaran yang berbasis pada teknologi komuniksai dan informasi. Hal ini dikarenakan agar semua guru dan peserta didik mampu menguasai teknologi.
Pengertian pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi (ICT) pada dasarnya adalah pembelajaran yang menggunakan media atau teknologi untuk mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi, seorang guru dan peserta didik dituntut untuk melek teknologi. Karena untuk mendukung setiap proses pembelajaran selalu memanfaatkan media komunikasi.
Peserta didik diharapkan juga mampu mengeksplorasi pengetahuan yang telah diberikan guru misalnya melalui internet. Sehingga, dasar yang telah diberikan didalam kelas akan semakin dipahami. Tidak saja materi pelajaran, peserta didik juga dapat mencari informasi yang bermanfaat untuk mendukung belajarnya. Dengan hal ini, maka peserta didik diharapakan mampu meningkatkan prestasi belajar disekolah.
click here to download
Penemu Angka Nol
Dunia Eropa / Barat dari dulu sampai dengan sekarang sepertinya mengklaim bahwa Gudang Ilmu Pengetahuan berasal dari kawasan Eropa / Barat tapi tahukah anda, sejatinya asal Gudang Ilmu Pengetahuan berasal dari kawasan Timur Tengah yaitu Mesopotamia yang menjadi peradaban tertua di dunia.
Masyarakat dunia sangat mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar. Namun, dibalik kedigdayaan Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar ternyata hasil pemikirannya sangat dipengaruhi oleh ilmuwan Muslim bernama Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Dia adalah seorang tokoh yang dilahirkan di Khiva (Iraq) pada tahun 780. Selama ini banyak kaum terpelajar lebih mengenal para ahli matematika Eropa / Barat padahal sejatinya banyak ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan para ahli matematika dari barat
Selain ahli dalam matematika al-Khawarizmi, yang kemudian menetap di Qutrubulli (sebalah barat Bagdad), juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga seniman. Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Inilah yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob Florence.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan. Apa jadinya coba jika angka 0 (nol) tidak ditemukan coba? Selain itu, dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.
al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Karyanya Kitab Surat Al Ard menggambarkan secara detail bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini.
Masyarakat dunia sangat mengenal Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar. Namun, dibalik kedigdayaan Leonardo Fibonacci sebagai ahli matematika aljabar ternyata hasil pemikirannya sangat dipengaruhi oleh ilmuwan Muslim bernama Muhammad bin Musa Al Khawarizmi. Dia adalah seorang tokoh yang dilahirkan di Khiva (Iraq) pada tahun 780. Selama ini banyak kaum terpelajar lebih mengenal para ahli matematika Eropa / Barat padahal sejatinya banyak ilmuwan Muslim yang menjadi rujukan para ahli matematika dari barat
Selain ahli dalam matematika al-Khawarizmi, yang kemudian menetap di Qutrubulli (sebalah barat Bagdad), juga seorang ahli geografi, sejarah dan juga seniman. Karya-karyanya dalam bidang matematika dimaktub dalam Kitabul Jama wat Tafriq dan Hisab al-Jabar wal Muqabla. Inilah yang menjadi rujukan para ilmuwan Eropa termasuk Leonardo Fibonacce serta Jacob Florence.
Muhammad bin Musa Al Khawarizmi inilah yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan. Apa jadinya coba jika angka 0 (nol) tidak ditemukan coba? Selain itu, dia juga berjasa dalam ilmu ukur sudut melalui fungsi sinus dan tanget, persamaan linear dan kuadrat serta kalkulasi integrasi (kalkulus integral). Tabel ukur sudutnya (Tabel Sinus dan Tangent) adalah yang menjadi rujukan tabel ukur sudut saat ini.
al-Khawarizmi juga seorang ahli ilmu bumi. Karyanya Kitab Surat Al Ard menggambarkan secara detail bagian-bagian bumi. CA Nallino, penterjemah karya al-Khawarizmi ke dalam bahasa Latin, menegaskan bahwa tak ada seorang Eropa pun yang dapat menghasilkan karya seperti al-Khawarizmi ini.
Sabtu, 28 Januari 2012
Minggu, 04 Desember 2011
PENINGKATAN KAPASITAS INTEGRASI TIK DALAM PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
Pada dasarnya penggunakan sistem komunikasi dan informasi adalah untuk meningkatkan administrasi pendidikan, pada skala besar adopsi teknologi digital akan berdampak pada struktur kurikuler dan pedagogis. TIK merupakan sarana untuk memenuhi tantangan globalisasi dan pergeseran pendidikan yang menerapkan pengetahuan secara dinamis dalam konteks lintas budaya. TIK dapat meningkatkan akses untuk mempromosikan kesetaraan dalam pendidikan dengan memberikan kesempatan pendidikan kepada banyak orang dari segala usia, termasuk masyarakat tradisional yang belum terlayani (misalnya mereka yang berada di daerah pedesaan dan terpencil dan orang – orang yang mengalami cacat). Kedua, TIK dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan belajar dengan menyediakan akses ke berbagai macam pendidikan, sumber daya dan dengan mengaktifkan pedagogis partisipatif. Ketiga, TIK dapat meningkatkan manajemen pendidikan melalui proses efisiensi administrasi yang lebih efisien, termasuk manajemen sumber daya manusia, pemantauan dan evaluasi, dan berbagi sumber daya.
Pendekatan secara sistematis diperlukan ketika mengintegrasikan TIK ke dalam sistem pendidikan. Perspektif technocentric pada ICT dalam pendidikan adalah penyebab dan efek dari kurangnya kapasitas TIK dalam perencanaan dan pelaksanaan pendidikan. Penyebab pertama adalah kurangnya kapasitas untuk merencanakan secara sistematis dalam mengadopsi ICT, sehingga menimbulkan kegagalan untuk menyediakan dan membangun kapasitas sekolah dan tenaga kependidikan yang memadai dalam menggunakan ICT untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran.
click here to download
Langganan:
Postingan (Atom)