Senin, 30 Januari 2012

PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI KOMUNIKASI DAN INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kini kemajuan dan perkembangan dari berbagai bidang semakin terlihat. Perkembangan merambah diberbagai bidang, misalnya bidang ekonomi, industry, komunikasi transportasi dan teknologi. Hampir sebagian masyarakat baik tradisional maupun modern merasakan dampak dari perkembangan tersebut. Mau tidak mau, masyarakat dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Hal ini disebabkan karena masyarakat tidak dapat lepas dari bidang tersebut, untuk kelangsungan hidupnya.

Era globalisasi lebih identik dengan perkembangan teknologi. Media komuniksai dan informasi yang semakin canggih menjadi bukti akan perkembangan teknologi. Dengan kemudahan dan kelebihan yang diberikan oleh kecanggihan teknologi, masyarakat tidak perlu bersusah payah. Sehingga masyarakat lebih mudah dalam menjalankan aktivitasnya setiap hari. Kecanggihan tersebut tidak memandang dari segi usia dan kalangan, baik petani, pedagang, pegawai kantoran, hingga pelajar.

Dalam dunia pendidikan, teknologi tidak dapat terlepas dalam proses pembelajaran. Seorang guru akan lebih mudah menyampaikan ilmu kepada peserta didik melalui teknologi komunikasi. Bahkan kini pemerintah telah mencanangkan pembelajaran yang berbasis pada teknologi komuniksai dan informasi. Hal ini dikarenakan agar semua guru dan peserta didik mampu menguasai teknologi.

Pengertian pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi (ICT) pada dasarnya adalah pembelajaran yang menggunakan media atau teknologi untuk mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi, seorang guru dan peserta didik dituntut untuk melek teknologi. Karena untuk mendukung setiap proses pembelajaran selalu memanfaatkan media komunikasi.

Peserta didik diharapkan juga mampu mengeksplorasi pengetahuan yang telah diberikan guru misalnya melalui internet. Sehingga, dasar yang telah diberikan didalam kelas akan semakin dipahami. Tidak saja materi pelajaran, peserta didik juga dapat mencari informasi yang bermanfaat untuk mendukung belajarnya. Dengan hal ini, maka peserta didik diharapakan mampu meningkatkan prestasi belajar disekolah.
click here to download


B. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah dengan judul pembelajaran berbasis teknologi berbasis komunikasi dan informasi adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui seberapa besar motivasi peserta didik dalam proses pembelajaran

2. Mengetahui pengaruh teknologi komunikasi dan informasi dalam peningkatan prestasi belajar siswa

3. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah media pembelajaran jurusan matematika



C. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Pengertian teknologi informasi dan komunikasi

2. Korelasi antara media teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan

3. Dampak terhadap proses pembelajaran siswa













BAB II

DASAR TEORI



Di era globalisasi peranan TIK menjadi semakin penting digunakan untuk mengungkapkan data dan fakta menjadi sebuah informasi yang bisa dimanfaatkan. Kontribusi TIK tidak terlepas dari suatu tanggung jawab agar data dan fakta pendidikan dapat dikumpulkan, dikelola, disimpan, diteliti, dibuktikan dan disebarkan agar masyarakat mendapatkan informasi penting dengan benar secara efektif dan efisien. TIK pada hakikatnya adalah alat untuk mendapatkan nilai tambah dalam menghasilkan suatu informasi yang cepat, lengkap, akurat, transfaran dan mutakhir. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan dalam kontribusi TIK adalah teknologi internet. Internet sebagai media informasi telah memberikan peluang bagi setiap orang.

Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan dapat membuat perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK. Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan ide dengan cepat dan bertukar pengalaman dari berbagai kalangan. Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga kita dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan TIK secara tepat dan optimal, termasuk implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.

Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

1. Menyadarkan kita akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari teknologi ini sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.

2. Memotivasi kemampuan kita agar bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan TIK, sehingga bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.

3. Mengembangkan kompetensi kita dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari.

4. Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong kita lebih terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama.

5. Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari

Revolusi teknologi masa kini, khususnya komputer dan internet telah mengubah cara pandang dan berpikir secara praktis dan efisien pada masyarakat kita khususnya dan dunia pada umumnya. Kita semua dihadapkan pada ambang gerbang transisi yang berbasis teknologi, dimana kecepatan penyampaian dan menangkap suatu informasi menjadi sangat penting dalam rangka memajukan pendidikan.

Pada era masyarakat yang dinamis atau menjelang era masyarakat dinamis yang kita harapkan dapat terwujud di tahun–tahun mendatang, perlu kiranya kita melakukan langkah persiapan secara optimal. Mengapa persiapan tersebut tidak dimulai dari sekarang juga? Ilmu pengetahuan saja tidak lagi cukup, sebab kita sudah berada di sekitar teknologi mobile, serba nir–kabel, semua menuntut multimedialitas. Siap atau tidak pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi/Technology Information & Comunication (TIK/ICT) harus dimulai sejak sekarang.

Mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi di sekolah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai penelitian baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media berbasi ICT dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Bersamaan dengan itu, pada generasi e–learning ini, kesadaran masyarakat akan proses belajar mengajar dengan menggunakan media ICT akan semakin besar. Berangkat dari keadaan tersebut, saat ini juga merupakan waktu yang tepat untuk merangsang masyarakat agar mulai menggunakan teknologi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia.

Namun demikian, media pembelajaran berbasis ICT dan pemanfaatanya berupa e-learning masih belum banyak dikembangkan dan dimanfaatkan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu ditumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih memberi perhatian pada peningkatan kuantitas dan kualitas media pembelajaran berbasis ICT dan pemanfaatannya di Indonesia.

Ada tiga komponen penting yang harus disiapkan untuk menuju masyarakat berbasis pengetahuan menggunakan ICT, yaitu :

· Infrastruktur

· SDM

· Konten dan aplikasi









BAB III

PEMBAHASAN



A. Implementasi TIK (ICT) dalam dunia pendidikan

Seiring perkembangan zaman, kini perangkat komputer bukanlah menjadi barang mewah lagi. Komputer yang identik dengan kalangan akademisi maupun pelajar kini menjadi hal yang biasa disemua kalangan. Bergesernya komputer (PC) ke komputer jinjing (laptop) juga menjadi salah satu faktor hal tersebut. Hampir sebagian besar pelajar, guru maupun dosen adalah sebuah keharusan mempunyai laptop.

Akses internet yang semakin mudah memberikan keluwesan peserta didik untuk mengeksplorasi pengetahuannya. Tersedianya wifi di tempat – tempat publik dan semakin banyaknya penyedia perangkat modem, membuat siapapun mampu mengakses internet dimanapun dan kapanpun tanpa harus pergi ke warung internet (warnet). Dengan kemudahan tersebut, maka pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran sangat terbuka lebar. Guru mampu mengembangkan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik melalui internet. Sedangkan siswa mampu mengunduh ataupun mengirim tugas.

Pedidikan sekarang, seorang guru dan siswa harus mampu menguasai dan menerapkan teknologi khususnya dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian, Saat ini jumlah guru yang ada adalah 2.692.217, dari jumlah trsebut yang memenuhi syarat sertifikasi 727.381 orang atau sekitar 27%, sehingga diperlukan sekitar 1.964.836 atau 73% guru yang harus itingkatkan kualifikasi pendidikan dan profesionalismenya. Dan yang juga menjadi masalah adalah rendahnya tingkat pemanfaatan ICT di sekolah (Digital Divide) ICT dapat menunjang optimalisasi sekolah, karena potensi ICT cukup besar, diantaranya:

1. Memperluas kesempatan belajar

2. Meningkatkan efisiensi

3. Meningkatkan kualitas belajar

4. Meningkatkan kualitas mengajar

5. Memfasilitasi pembentukan keterampilan

6. Mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan

7. Meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen

8. Mengurangi kesenjangan digital

B. Karakteistik Pembelajaran Berbasis ICT

Peralihan model pembelajaran secara konvensional menuju pembeljaran kearah model pembelajaran yang berbasis pada teknologi informasi dan komunikasi, terntunya membutuhkan kesiapan yang matang dari pihak – pihak yang trlibat di dalamnya. Pemerintah sebagai pengambil kebijakan, harus siap dengan anggaran untuk menunjang hal tersebut. Sekolah sebagai pelaksana kebijakan, guru dan peserta didik sebagai objek pelaksana harus dapat bekerjasama dalam meningkatkan proses pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.

Terdapat karakteristik untuk menunjang proses pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi,diantaranya yaitu:

1. Berpusat pada peserta didik

2. Bahan pembelajaran up to date / mudah di up date

3. Bahan pembelajaran bercirikan multimedia

4. Belajar secara ‘bebas’ tanpa merasa ‘tertekan’

5. Dapat di desain untuk menyimpan catatan prestasi

Model pembelajaran berbasis ICT juga membutuhkan persyaratan dan kualifikasi dari guru dan peserta didik yang harus dimiliki. Hal ini dikarenakan agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Keduanya harus dapat berjalan secara selaras dan saling mendukung.

Persyaratan dan kualifikasi yang harus dimiliki seorang guru:

1. Kemampuan untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran.

2. Penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas.

3. Penguasaan materi pembelajaran (subject matter) sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.

Persyaratan dan kualifikasi yang harus dimiliki seorang siswa:

1. Mampu mengoperasikan computer

2. Mampu mengoperasikan program – program computer

3. Menguasai pemanfaatan internet



C. Dampak Terhadap Dunia Pendidikan

Berbagai penelitian dan riset dari para ilmuan telah membuktikan bahwa model pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, sangat mendorong motivasi belajar siswa. Manfaat positif computer dalam bidang pendidikan dan pengajaran telah banyak dilaporkan hasilnya. Stepp-Greany (2002) mengadakan penelitian tentang persepsi mahasiswa terhadap pembelajaran berbasis teknologi. Dia menemukan beberapa hal, antara lain berikut ini:

1. Sebagian besar siswa setuju bawa laboratorium komputer membuat pelajaran lebih menarik; mereka juga merasakan bahwa penggunaan CD-ROM menyenangkan

2. siswa merasa percaya diri mengerjakan kegiatan-kegiatan berbasis tugas (task-based activities).

Selanjutnya Skinner dan Austin (1999) menyimpulkan bahwa model pembelajaran computer conferencing bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan meningkatkan tingkat kepercayaan diri mereka.

Berkaitan dengan bagaimana penggunaan komputer mempengaruhi siswa, Brown (1999) melaporkan bahwa:

1. Penggunaan komputer memberikan pengaruh positif terhadap penghargaan diri siswa

2. siswa dapat belajar secara mandiri tanpa merasa ada orang lain yang mengamati tingkat kesulitan tugas yang dikerjakannya atau kesalahan yang dibuatnya

3. sebagai alternatif, siswa juga dapat bekerja secara kelompok, yang bermanfaat bagi siswa dengan kemampuan lebih rendah untuk membangun kepercayaan dirinya yang diperoleh dari siswa lainnya

4. computer menawarkan akses yang fleksibel di mana siswa dapat menggunakannya sesuai dengan waktu yang diinginkannya, baik selama kelas berlangsung atau sebagai tambahan waktu pelajaran

5. pembelajaran berbantuan komputer adalah cara yang efektif secara finansil untuk pembelajaran mandiri.

Beberapa penelitian juga telah dilakukan pada pendidikan di Indonesia untuk melihat pengaruh ICT terhadap proses pembelajaran. Seperti yang telah dilakukan oleh (Nina Oktarina dan Agung Kuswantoro) yaitu melakukan sebuah penelitian kepada mahasiswa pada mata kuliah pengantar ilmu administrasi. Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman Mahasiswa pada Mata Kuliah Pengantar Ilmu Administrasi melalui Pembelajaran Elektronik (e-learning).

Penelitian ini dilaksanakan pada program studi pendidikan administrasi perkantoran dengan waktu penelitian pada semester gasal 2010/2011. Jumlah mahasiswa adalah dua rombongan belajar yaitu sejumlah 96 orang. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan pada keadaan awal mahasiswa yang mencapai belajar tuntas hanya 45%, pada siklus pertama yang mencapai belajar tuntas 65%, dan pada siklus 2 yang mencapai belajar tuntas 80%. Keterampilan dosen dalam pengelolaan pembelajaran menunjukkan peningkatan dari nilai 73,5 menjadi 81,5.

Sangat terlihat jelas bahwa dari penelitian yang telah dilakukan, model pembelajaran yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi sangat menunjang proses pembelajaran. Pembelajaran yang berbasis pada ICT dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik dalam belajar. Selain itu, yang perlu digarisbawahi adalah mampu meningkatkan prestasi belajar siswa dan membuat siswa mampu lebih percaya diri dalam belajar.

Selain itu, pembelajaran berbasisi ICT juga dapat member manfaat kepad guru, diantaranya yaitu:

1. Kemudahan akses kapan & dimana saja

2. Mereduksi biaya perjalanan & akomodasi, kaitannya dengan program-program pelatihan.

3. Mendorong pengajar mengakses sumber pelajaran yang up-to-date.

4. memungkinkan pengajar mengkomunikasikan gagasannya dalam cakupan wilayah yang lebih luas































BAB IV

PENUTUP



A. Kesimpulan

Teknologi informasi dan komunikasi tidak hanya memberikan andil yang besar kepada kelangsungan hidup manusia, tetapi juga kepada dunia pendidikan. Model pembelajaran berbasis teknologi dan komunikasi terbukti mampu memberikan dorongan dan motivasi yang kuat kepada peserta didik untuk belajar. Dengan motivasi yang kuat dari peserta didik itu, tentunya juga akan berdampak pada prestasi akademik disekolah. Pengaruh ICT terhadap pembelajaran siswa adalah:

1. Penggunaan komputer memberikan pengaruh positif terhadap penghargaan diri siswa

2. siswa dapat belajar secara mandiri

3. sebagai alternatif, siswa juga dapat bekerja secara kelompok

4. computer menawarkan akses yang fleksibel di mana siswa dapat menggunakannya

5. pembelajaran berbantuan komputer adalah cara yang efektif secara finansil untuk pembelajaran mandiri.

Kesimpulannya adalah bahwa pembelajaran berbasis ICT merupakan cara efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

B. Usul dan Saran

Seiring perkembangan teknologi, sudah semestinya model pembelajaran konvensional yang selama masih ini diterapakan dibeberapa sekolah harus beralih kepada model pembelajaran yang berbasis pada ICT. Tetapi yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran berbasis ICT adalah kesiapan dari sekolah, guru dan murid yang saling men-support. Sebaiknya sarana dan prasarana penunjang seperti computer dan jaringan internet harus sudah ada. Hal ini agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.



DAFTAR PUSTAKA



http://wahyupur.blogspot.com

http://umilestari67.wordpress.com

http://rusly-trk.blogspot.com

http://kreano.unnes.ac.id

1 komentar: